Minggu, 27 Juli 2008

Kelompok Usaha Perangi AIDS

HARIAN PELITA - PENYEBARAN AIDS di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 9.689 kasus, 82 persen di antaranya menimpa penderita usia produktif 15-49 tahun. Dampaknya AIDS dan penyebaran HIV menjadi masalah dalam dunia bisnis. Untuk mengetahui lebih jauh tentang hal itu, Pelita mewawancarai Ketua Umum Yayasan AIDS Indonesia (YAI), Martina Widjaja.

Penyebaran HIV-AIDS cenderung meningkat terus, apa yang telah dilakukan YAI?
Banyak sekali. Tetapi dalam waktu dekat tepatnya pada hari Minggu, 2 Desember 2008, YAI bersama Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) menggelar acara jalan santai 5K dan lari 10K, temanya \"Stop AIDS, Start Running\". Rencananya Bapak Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI-Red) akan membuka acara ini dan diharapkan sekitar 8.000 orang dari berbagai kalangan juga ikut terlibat.

Mengapa menggelar acara olahraga?
Begini ya, acara ini kan sekaligus memperingati Hari AIDS se-Dunia yang jatuh pada 1 Desember. Acara seperti ini penting untuk mengingatkan semua orang agar lebih peduli dan dapat menggugah kesadaran masyarakat betapa pentingnya pencegahan penyebaran HIV (human immunodeficiency virus) dan AIDS (adquired immuno deficiency syndrome).
Kenapa dulu kami melibatkan Moge (motor gede) tetapi sekarang tidak, karena sekarang kan ada peringatan pemanasan global, kita harus mengurangi polusi dan menghemat bahan bakar, jadi kami pilih kegiatan jalan kaki dan lari.

Lalu, sejauh mana keterlibatan IBCA?
Saya sangat gembira IBCA dapat terlibat dalam acara tahun ini. Sejak kegiatan ini pertama kali diadakan pada tahun 2001 kami melihat adanya peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat umum mengenai masalah seputar HIV-AIDS.

Tahun ini sasaran kami adalah mempromosikan dan memfasilitasi dunia bisnis dalam mengambil langkah nyata untuk mencegah penyebaran HIV-AIDS di kalangan pekerja di Indonesia. Bersama dengan IBCA kami berharap dapat menggalang dukungan yang signifikan baik dari perorangan, kalangan bisnis maupun media untuk menyuarakan perang melawan HIV-AIDS.

IBCA (Indonesian Business Coalition) memang koalisi yang dibentuk dengan tujuan memperkenalkan dan mengimplementasikan praktik-praktik pencegahan dan penanganan HIV-AIDS di tempat kerja. IBCA bertekad untuk memerangi AIDS bersama kelompok usaha.

Apakah upaya IBCA juga mendorong perusahaan tetap bisa menerima karyawan dengan HIV-AIDS (ODHA)?
Oh ya, tentu. Itu harus diperjuangkan kami termasuk juga IBCA terus mendorong dan mengupayakan agar perusahaan-perusahaan dapat menerapkan kebijakan anti-diskriminasi berkaitan dengan HIV-AIDS. Selain itu, perusahaan diminta menyediakan akses untuk edukasi dan informasi mengenai HIV-AIDS bagi para pekerjanya.

Perusahaan mana saja yang masuk dalam IBCA
Wah, ini sebetulnya yang menjawab Ibu Shinta (Shinta W Kamdani, Ketua IBCA-Red). Perusahaan pendiri IBCA adalah Sintesa Group, Gajah Tunggal, Sinar Mas, PT Freeport Indonesia, BP, Chevron Indo Asia, dan PT Unilever Indonesia Tbk.
Kami berharap banyak perusahaan, organisasi serta perorangan ikut menyukseskan acara Stop AIDS Start Running. Acara jalan santai dan lari ini akan dimeriahkan Band Pasko, Glenn Fredly, Alexa Band, dan Top Forty Geronimo.(dewi purnamasari)

Tidak ada komentar: